Showing posts with label Investment. Show all posts
Showing posts with label Investment. Show all posts

Friday, December 3, 2010

Cara Pasang Adsense For Feed

Membuat dan Memasang Adsense For Feed di blog merupakan cara mendapatkan penghasilan bagi pemilik blog, terutama bagi blog yang berbahasa Indonesia yang hanya bisa di pasangi Adsense For Feed dan Adsense For Search saja.

Adsense For Feed ini akan sangat memberi penghasilan bagi yang memiliki banyak pelanggan blog. Penghasilan akan di dapat untuk setiap iklan yang diklik oleh pengunjung pada feed blog.

Cara Membuat Adsense For Feed, sebagai berikut :
1. Pertama daftar dulu di Google Adsense, silahkan masuk ke http://www.google.com/adsense.







2. Bila sudah mempunyai akun di Google Adsense, tinggal Membuat Adsense For Feed dan memasangnya di blog

3. Login dulu di http://www.google.com/adsense


4. Klik menu tab Konfigurasi Adsense --> Dapatkan Iklan

5. Klik Adsense Untuk Feed

6. Pada bagian Adsense untuk Feed --> Jenis Iklan, pilih Iklan/gambar teks agar semua jenis iklan maupun gambar tampil di blog anda.

7. Pilihlah seberapa sering iklan akan tampil di feed blog anda di bagian Frekuensi. Sebaiknya pilih setiap bahan umpan agar peluang iklan di blog anda di klik cukup besar.

8. Pilihlah panjang pesan iklan yang akan tampil di feed blog anda di bagian Panjang Pesan. Sebaiknya pilih Pesan dengan panjang berapa pun.

9. Pilihlah posisi iklan di bagian Posisi. Sebaiknya pilih Di bagian atas bahan umpan, karena peluang untuk di klik lebih besar.

10. Pilih warna sesuai keinginan anda dengan mengaktifkan Biarkan saya memilih warna

11. Klik buat channel baru dan masukkan alamat feed blog anda.
Misalnya http://no-1-seo.blogspot.com/feeds/posts/default

12. Klik Tambah lalu klik Simpan untuk mengaktifkan google adsense for feed ini. Iklan akan tampil setelah 10 menit atau lebih.

Monday, November 15, 2010

Mengenal Lebih Dekat Produk-Produk Asuransi Jiwa



Maraknya bisnis asuransi unit link saat ini menandai pergeseran penetrasi pasar asuransi jiwa dari produk-produk asuransi jiwa tradisional ke produk-produk asuransi jiwa modern yang menjanjikan tingkat pengembalian investasi lebih baik serta mampu menyumbangkan pertumbuhan premi yang signifikan.








Hal ini juga tidak terlepas dari pengaruh bahwa konsumen sudah mulai rasional dalam menentukan dan memutuskan jenis produk asuransi yang akan mereka beli. Pernyataan di atas memang tidak berlebihan ditujukan untuk sebuah mekanisme dalam memutuskan produk apa yang akan dibeli dan kenapa harus produk tersebut yang harus dibeli.


Usaha asuransi jiwa merupakan usaha di bidang jasa, dimana wujud produk yang dihasilkan bukanlah suatu barang tetapi jasa yang berbentuk aktivitas dan bersifat abstrak atau "intangible". Jasa yang dijual itu berupa jaminan perlindungan bagi konsumen (nasabah), yang berkaitan dengan hidup dan kehidupannya dalam suatu jangka waktu tertentu atau seumur hidup. Itulah yang dimaksud dengan istilah "life assurance", yang hendaknya tidak diartikan secara harfiah yaitu "jaminan hidup", melainkan "jaminan yang berkaitan dengan kehidupan", di mana di dalamnya terkait sejumlah uang dan waktu.

Jaminan di dalam asuransi jiwa berkisar antara kurang dari satu tahun sampai dengan seumur hidup, dan jaminan tersebut berangsur-angsur akan habis terkonsumsi sejalan dengan berlalunya waktu. Dalam jaminan itu terkandung suatu janji dari perusahaan asuransi jiwa untuk memberikan santunan dalam bentuk sejumlah uang jika tertanggung mengalami peristiwa seperti: meninggal dunia, cacat, sakit dan mencapai hari tua.

Jaminan tersebut secara implisit memberikan suatu kepastian kepada nasabah atas permasalahaan ketidakpastian mengenai kehilangan pendapatan sebagai akibat terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut.
Pada tulisan pertama ini, akan dibicarakan beberapa jenis produk-produk asuransi jiwa yang dipasarkan oleh perusahaan asuransi jiwa di Indonesia serta mengenali manfaat-manfaat apa saja yang ditawarkan dari produk-produk asuransi jiwa tersebut.

Produk asuransi jiwa yang ditawarkan di pasar pada dasarnya terdiri atas tiga bentuk, yaitu Term Insurance, Whole Life Insurance dan Endowment Insurance, dimana produk-produk inilah yang dikategorikan sebagai produk-produk tradisional. Sementara produk-produk asuransi jiwa tradisional yang dikembangkan dengan melekatkan instrument-instrument investasi di dalamnya serta transparansi laporan baik laporan biaya-biaya dan keuntungan yang akan diperoleh tertanggung nantinya, dikategorikan sebagai produk-produk asuransi modern, seperti produk asuransi unit link.

APA SAJA PRODUK ASURANSI JIWA YANG DIPASARKAN DEWASA INI.

Banyak jenis produk asuransi jiwa yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi jiwa, dimana pada dasarnya merupakan Endowment Insurance yang dikombinasikan dengan Term Life Insurance dan Whole Life Insurance. Misalnya, Endowment Insurance dengan manfaat meninggal dunia 2 kali atau lebih besar dari manfaat jatuh tempo. Ada juga produk asuransi jiwa yang memberikan santunan meninggal berupa uang pertanggungan ditambah semua premi yang telah dibayar. Pengembalian premi diberikan apabila tertanggung meninggal dunia kapan saja, ini merupakan produk Whole Life Insurance.

Produk Endowment Insurance dimana pembayaran manfaat asuransi diberikan secara berkala baik tahunan maupun bulanan disebut Anticipated Endowment. Besar manfaat yang diberikan secara berkala dibuat bervariasi misalnya dengan kenaikkan setiap tahun sebesar 2%, 5%, 10% atau lebih. Jenis lain produk Endowment Insurance yang sering dijumpai di pasar, diantaranya adalah:

• Dana Beasiswa. Produk ini merupakan produk Endowment Insurance yang dikaitkan dengan biaya sekolah, biasanya dikenal dengan nama Asuransi Bea Siswa, School Fee dan lain-lain.
• Dana Bertahap. Produk ini juga berbentuk Endowment Insurance tepatnya Pure Endowment Insurance, dimana jika tertanggung hidup pada akhir tahun tertentu selama masa asuransi, manfaat asuransi akan dibayarkan sebesar persentase tertentu dari uang pertanggungan.

PRODUK ASURANSI JIWA MODERN.

Tersedianya berbagai bentuk instrument surat berharga pasar uang, obligasi dan berbagai macam program tabungan, bagaimanapun juga memiliki dampak langsung terhadap produk asuransi jiwa, yaitu mengurangi daya tarik polis asuransi jiwa nilai tunai tradisional. Konsumen semakin banyak tertarik untuk ikut melakukan perdagangan dengan menggunakan instrumen yang lebih cepat mendatangkan keuntungan.

Keadaan dan kecenderungan tersebut memaksa perusahaan-perusahaan asuransi jiwa menciptakan atau merancang produk-produk asuransi jiwa dengan mengkombinasikan keunggulan-keunggulan asuransi jiwa nilai tunai (yaitu sifat terpaksa menabung dan sebagainya), dan berbagai pilihan produk yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi. Produk ini pada saat diciptakannya dinamakan universal life insurance.

Dalam perkembangannya, banyak perusahaan asuransi asuransi jiwa mengeluarkan jenis asuransi jiwa dengan produk atau jenis polis yang sama disertai dengan keunggulan masing-masing polis. Nama-nama produk tersebut juga mengalami perubahan, misalnya challenger, complete life, solution dan sebagainya untuk menarik calon-calon konsumen untuk membeli produk-produknya. Nama-nama produk asuransi jiwa tersebut pada prinsipnya didasarkan pada produk universal life. Di Indonesia saat ini telah beredar beberapa nama produk asuransi jiwa universal life, yaitu PruLink (PT Prudential Life Assurance), Zlink (PT Zurich Life), AJBN Link (PT Asuransi Jiwa Binadaya Nusaindah) serta masih ada produk-produk asuransi dengan nama'Link' di belakang nama produknya. Sampai saat ini masih dibuat produk serupa oleh beberapa perusahaan asuransi jiwa di Indonesia, yang tentunya akan menambah perbendaharaan nama produk universal life di Indonesia.

MENGENALI CIRI-CIRI PRODUK ASURANSI JIWA TRADISIONAL DAN PRODUK ASURANSI JIWA MODERN.

Seperti yang dijelaskan pada bagian terdahulu, perkembangan produk asuransi jiwa dapat dikelompokkan menurut periodenya, yaitu produk asuransi jiwa tradisional dan produk asuransi jiwa modern. Ciri-ciri dari produk asuransi jiwa tradisional diantaranya adalah:

• Besar premi dan uang pertanggungannya tetap (konstan) sejak dimulainya asuransi sampai dengan habisnya masa asuransi.
• Jadual pembayaran premi ditetapkan sebelumnya, misalnya setiap tahun, enam bulan, tiga bulan atau bulanan.
• Sejak kontrak dimulai nilai tunai polis sudah dapat diketahui.
• Komposisi biaya, tabel mortalita dan tingkat bunga tidak dirinci dan tidak diketahui oleh calon pemegang polis.
• Besar tingkat bunga yang dinikmati oleh pemegang polis konstan sepanjang kontrak asuransi.
Sedangkan untuk produk asuransi jiwa modern mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Komposisi premi dirinci secara terpisah antara premi asuransi murni, biaya dan tingkat bunga.
• Semua rincian tersebut diketahui oleh calon pemegang polis.
• Masa pembayaran premi dan besarnya uang pertanggungan dapat berubah-ubah, dan tidak mempunyai jadual yang tetap, karena produk asuransi jiwa modern ini memungkinkan adanya penambahan premi kapan saja.
• Produk ini memerlukan administrasi yang jauh lebih rumit daripada produk asuransi jiwa tradisional, oleh karena produk ini memiliki bagian premi untuk investasi yang cukup besar dan harus dikelola secara profesional.
• Calon pemegang polis boleh menentukan dimana dana (premi) diinvestasikan, seperti saham, obligasi, pasar uang, deposito dan sebagainya.
• Nilai tunai dari polis ini ditentukan oleh kinerja komite investasi dari perusahaan asuransi jiwa yang mengelola, sehingga pemegang polis tidak tahu persis berapa nilai tunai yang akan ia terima apabila lapse.
• Bentuk asuransi jiwa biasanya Whole Life Insurance dengan ditambahkan beberapa rider seperti personal accident dan total pemanent and disability.

Ciri-ciri yang diuraikan di atas, memberikan gambaran yang lebih baik dalam mengenali produk-produk asuransi yang dikategorikan tradisional dan modern tersebut. Tentunya setiap produk memiliki nilai plus minus jika dilihat dari setiap ciri-ciri tersebut di atas. Keputusan untuk menentukan produk asuransi mana yang paling tepat untuk dibeli, menjadi suatu pertimbangan yang komprehensif bagi calon tertanggung selain sebagai tujuan proteksi calon tertanggung itu sendiri. Bisa saja pertimbangan akan tingkat pengembalian hasil akan menjadi preferensi utama dalam memutuskan membeli produk asuransi tersebut. Pada tulisan selanjutnya akan dibahas mengenai manfaat-manfaat besar dalam membeli suatu produk asuransi jiwa.

From King Parking incarnates So 'King Luwak'



Lampung - Civet Coffee Enchantment increasingly became a byword as a line of coffee that has a distinctive taste. Even Civet Coffee was once dubbed as the world's most expensive coffee.

Civet Coffee fame apparently also by Gunawan was arrested Confessing Way resident, Liwa Lampung Barat. Gunawan, who previously was a parking coordinator in West Lampung with a mediocre income, now after 3 years in the business of production and sale of civet brew their economy improves.



src="http://feedads.g.doubleclick.net/~ah/lX4oHayj8DeADftSxO4UqQ4xz3k/h?w=300&h=250&src=bf" width="100%" height="250" frameborder="0" scrolling="no" style="margin-top:1em">



"I had previously had 17 years as coordinator for parking, it can only be made to eat alone. I finally eliminated," said Gunawan told detikFinance when met at his residence, Way Confess, Liwa, Lampung Barat, on Wednesday (06/10/2010).


Gunawan said had mastered parking locations in 7 markets in West Lampung, with the men up to 25 people. But over time, the profession was becoming displaced during perpakiran management taken over by the government.

Gunawan's fate was finally brought to mengakrabi Luwak coffee business. He tells the story of the beginning of his plunge in business Civet Coffee began when he was a walk in the market and attracted two animals weasel or mongoose. As a fan of animals he then bought two ferrets are with each of the price of Rp 50,000 per cow.

"I love that name Luwak Inul and Adam (dangdut singer)," he recalls with a laugh.

He explained that the introduction to business acquaintances Civet Coffee originated from a citizen requesting descent from Medan in cooperation. Task Gunawan ktika it only provides feedback to the two animals luwaknya coffee. The fellow is in a certain period to take and buy these civet droppings.

"Weasel I offered $ 1 million to him," he said.

Interval of 3 months he started walking suspicious of the movements of his partner who is not open. Previously, he only knew the reason for his purchase dirt Luwak Coffee is only for the drug. While the two luwaknya apprehensive because of too much coffee fed.

"I'm curious, because I do not understand the internet for help to find the solution on the internet by a friend about the civet droppings by a friend. I am amazed that in China there is information from Luwak coffee prices persetengah valued up to Rp 2.5 million pounds," he said.

Start since it was he thinking to develop Coffee Luwak by collecting as much as mongoose and 67 tails. Unfortunately, it's not as easy as he imagined because a lot of Civet are sick and eventually die, or even escape from the cage. Until now the number of mongoose that he had only a dozen left alone.

Civet name also had protruding into the most sought after animals at the time, whereas formerly known as Civet animal pests that interfere with farmers in the area of Liwa. The price also rose sharply to Rp 150,000 per head, at this time can be sold for RP 300-500000 per fish. According to Gunawan Weasel divided the various types of weasel months, weasels and pandanus trees.

"Weasel good for civet coffee is the pandanus and the moon. Civets not eat coffee tree, but the juice alone," he said.

He claimed to mongoose-mongoose that was alive was not easy to be fed. Through the process of learning self-taught he started to know the ins and outs of Civet including what foods he should give, when it's time, what kind of coffee you like civet.

"Food is like Civet other than the ripe red coffee, Luwak also like bananas, papayas until the snail, the coffee was the evening meal," he said.

For business mongoose food is also not easy, the article he was not yet have its own coffee plantation. So have to hunt to find coffee from farmer to farmer with a price of Rp 5000 per kg.

During this learning process she had to stay up to give feedback to the Luwak coffee at night. Gunawan said at the same time the neighbors began to many who are interested, even though it was musangnya not be relied upon to generate dollars.

"From there is a desire to ask the cooperation of the results. But I do not want direcokin," he said.

Gradually, his efforts began to be seen, although many neighbors menjalini same business he remained confident of success. At least this time could prove to be sufficient for his family everyday and be able to buy the car operations Trooper Jeep worth RP 40 million.

"People judge a lot of my success, and many emerging," he said.

He also admitted there are things that proud of Coffee product during Luwaknya reportedly been purchased for the presidential banquet. Before the fasting month some time ago, continued Gunawan, there are acquaintances of the military who bought it for entertainment purposes.

"I've used Coffee Luwak coffee morning for Mr. President SBY, then the number 4 Kg," he claims.

He said today in Liwa West Lampung robusta coffee harvest is over, and now is the season of coffee interlude. Coffee harvest period June-August, so the current decline of coffee production process, producers rely on existing stock.

Gunawan added at the time of high production in the form of coffee production luwaknya brenjel (un-processed form of manure) to 300 Kg per month. But when the coffee harvest season is not far below the real production of 100 kg per month.

"Now more selling powder, a month of sales of powder Rp 10 million per month, if sales brenjel still minimal," he said.

Besides producing luwaknya own coffee, he has partners with small-scale coffee producers by the amount of mongoose mongoose tail perorangnya 2-5. His role here as well as collectors or broker the sale for customers in Bandar Lampung, Bandung, Jakarta and others.

Civet coffee prices powder that he sold ranging from Rp 600,000 to 750,000 per kg depending on the destination. While Civet Coffee in the form of logs and dirt brenjel or sold RP 200-250000 per Kg temporal in the form of clean seed ready milled RP 350000-500000.

"I heard Luwak coffee prices in Jakarta in Grand Indonesia to Rp 2 million per kg," he said.

As is known Luwak coffee production boom in Liwa Lampung Barat at least has started bustling in 2007. At that time Luwak coffee began to be developed in incentives with the breeding patterns.

And Luwak coffee itself has been known in Dutch colonial times until the era of the 1950s. In those days it was known that the civet is a beast who likes to eat the coffee fruit is ripe and the farmers often pick up the droppings of civet coffee fruit in the wild with the belief coffees are the best coffee beans and has been through the process of fermentation in the stomach by mongoose natural.

Sunday, November 14, 2010

Know More Near Life Insurance Products

The rise of unit-linked insurance business today marks a shift in market penetration of life insurance products to the traditional life insurance products of modern life insurance that promises better ROI and be able to donate a significant premium growth.
It is also not free from the influence that consumers have started to rationally in determining and deciding the type of products they would buy insurance. The above statement is no exaggeration intended for a mechanism in deciding what products will be purchased and why should these products be purchased.

Life insurance business is a business in services, which form the resulting product is not a form of goods but services and activities are abstract or "intangible". Services sold in the form of guarantees of protection for consumers (customers), which deals with life and life in a certain period or for life. That is what is meant by the term "life assurance", which should not be interpreted literally as "life insurance", but "guarantees relating to life", within which the relevant amount of money and time.



Guarantees in life insurance ranges from less than one year to lifetime, and the guarantee will be depleted gradually consumed in line with the passage of time. In the bond contained a promise of a life insurance company to give compensation in the form of a sum of money if the insured suffered such events: death, disability, pain and reach old age. The implicit guarantee to provide an assurance to its customers on trouble, uncertainty about lost revenues due to the occurrence of these events.


In this first article, will discuss several types of life insurance products marketed by life insurance companies in Indonesia as well as recognize the benefits offered by any of the products of life insurance. Life insurance products offered in the market basically consists of three forms, namely Term Insurance, Whole Life Insurance and Endowment Insurance, where these products are categorized as traditional products. While life insurance products traditionally developed by attaching the instrument-the instrument of investment in it and the transparency of both the consolidated statements of costs and benefits to be obtained by the insured later, categorized as modern insurance products, such as unit-linked insurance products.


WHAT KIND OF LIFE INSURANCE PRODUCTS

Many types of life insurance products offered by life insurance companies, which is basically a combined Endowment Insurance with Term Life Insurance and Whole Life Insurance. For example, Endowment Insurance with the benefits passed away 2 times or greater than the benefits due. There is also a life insurance product that provides death benefits in the form of sum assured plus all the premiums have been paid. Return of premium benefit when the insured dies at any time, this is a Whole Life Insurance product. Endowment Insurance products in which payment of insurance benefits provided by either an annual or monthly periodical called the anticipated Endowment.
Great benefits provided periodically be varied for example by increasing every year by 2%, 5%, 10% or more. Other types of Endowment Insurance products are often found in the market, including:

• Scholarship Fund. This product is Endowment Insurance products are associated with school fees, usually known as the Insurance Scholarship, the School Fee and others.
• Gradual Fund. This product is also shaped exactly Pure Endowment Insurance Endowment Insurance, where if the insured is alive at the end of a given year during the period of insurance, insurance benefits will be paid a certain percentage of the sum assured.


MODERN LIFE INSURANCE PRODUCTS.

The availability of various forms of instruments of money market securities, bonds and various savings programs, however, has a direct impact on life insurance products, namely reducing the attractiveness of cash value life insurance policy traditional. Consumers more and more attracted to the trade by using a faster instrument profitable. State and tendencies compel insurance companies to create or design a life insurance products by combining the advantages of life insurance cash value (ie the nature of forced savings, etc.), and a wide selection of products that provide higher profits. This product is at the time of the creation is called universal life insurance.

In the process, many companies issued a type of life insurance insurance life insurance policy with the product or the same type along with the advantages of each policy. The names of these products is also changing, for example challenger, complete life, solution and so on to attract prospective customers to buy its products. The names of life insurance products are in principle based on universal life product. In Indonesia today has been around a few names of universal life insurance products, namely PRUlink (PT Prudential Life Assurance), Zlink (PT Zurich Life), AJBN Link (PT Asuransi Jiwa Binadaya Nusaindah) and still there are insurance products with nama'Link 'behind the name of the product. Until now similar products are still made by some life insurance companies in Indonesia, which certainly will add to the treasury of universal life product name in Indonesia.


IDENTIFYING CHARACTERISTICS OF TRADITIONAL LIFE INSURANCE PRODUCTS AND MODERN LIFE INSURANCE PRODUCTS.

As described in the previous section, the development of life insurance products can be classified according to its period, ie traditional life insurance products and insurance products of modern life. The characteristics of traditional life insurance products are:
• Large coverage premiums and money fixed (constant) since the commencement of insurance until the expiration of insurance.
• predetermined premium payment schedule, for example, every year, six months, three months or monthly.
• Since the contract began in cash value policy can already be known.
• The composition of costs, mortality tables and interest rates are not specified and not known by the prospective policyholder.
• Large interest rate enjoyed by the policyholder is constant throughout the insurance contract.
As for the modern life insurance products have the following characteristics:
• Composition of the premium specified separately between pure insurance premiums, fees and interest rates.
• All the details are known by the prospective policyholder.
• The payment of insurance premiums and the amount of money can be fickle, and do not have a fixed schedule, because modern life insurance products allows the addition of premium at any time.
• This product requires the administration of a far more complicated than traditional life insurance products, therefore this product has the premium for a fairly large investment and should be managed professionally.
• Prospective policyholders may decide where the money (premium) are invested, such as stocks, bonds, money market deposits, time deposits and so forth.
• cash value of this policy is determined by the performance of the investment committee of life insurance companies that manage, so that policyholders do not know exactly how much cash value he would receive if lapse.
• The form of life insurance Whole Life Insurance usually with added some riders, such as personal accident and total pemanent and disability.

The characteristics outlined above, gives a better picture in identifying insurance products that are categorized as traditional and modern. Of course, every product has a plus minus when viewed from each of the characteristics mentioned above. The decision to determine which products are most appropriate insurance to be purchased, into a comprehensive consideration for prospective insured other than as a goal the protection of applicants itself. Consideration might be the return result will be a major preference in deciding to purchase these insurance products. In the next article will discuss the major benefits of buying a life insurance product.

Saturday, October 30, 2010

Move MONEY TO FIND MONEY

open only in Google Chrome (download Google Chrome)

Many of you, from past until now, always thought that money could only be sought by working. For example, you or your husband accidentally broke once again. Then, you both negotiate, and finally decided that you or your husband must work to earn money.



It was not wrong. However, to get the money you have to work. But which one is that if you think that only you can work. In fact, there are other parties that you can hire to make money in the family. Who is he?

If now you are only working, then you can ask the husband to work well. If you already have an adult child, then there is no harm in asking him to help you work.

In addition to family members, there are other sources of income that you can ask for the money. Who is he? Your own money. Yes, the money you have now, can you hire to join his own money.


Why, that is how?

Yeah, let's say at this time your husband works. From this work, your husband can get a regular income of about Rp 1.5 million a month. Then, let's say you also work, and be earning Rp 1 million per month. Thus, the total income you both is Rp 2.5 million per month.

Along the way, you both can have a pretty good savings. The amount - let's say - Rp 20 million. The money was placed in savings. Rarely still in use, because after all your monthly expenditures are both always take it from regular income.

Now the question is, if you still remember, how much regular income earned for your family? The answer is clear: USD 2.5 million per month. The following question, who is working to get USD 2.5 million per month? The answer is clear: You and your husband. How's USD 20 million that you have? Idle. Lho, kok idle? Yes obviously unemployed, wong just put in savings. The flowers do not yet amount to much.

If you're creative, you can have extra income with memproduktifkan part of USD 20 million that you have had. For example, you can wear just USD 10 million of your money to invest and earn additional revenue the new, the same is like if you have family members that work contributes to family income.

The problem now is, how to invest the money so he can generate income for your family? There are only two answers:

* Invest Enterprises
* Invest Products

If you invest into the business, you may be able to get a decent income from it. For starters, while you do your primary job, you can run the business by getting - say - a member of your family. Eventually, after several months for example, you can submit a complete business management to the members of your family, while you keep working on your early work. Thus, at this time not only you are looking for money, but also the money you could be 'driven' to make money as well. Although it may at first he still needs your help to be 'driven'.

In addition to the business, you also can invest your money into the product. Here, the results you get may be smaller than if you make an investment into the business. However, initial efforts you do to move this money to make money again will be lighter than if you do it by opening a business. Generally, the products that you can choose to make your money work for money again are products that can provide results for a minimum deposit. Of course, if you can find other products that provide greater results would be great.

So once again Mr. Mom, if this time is just you and your husband who works for the money, from now on no more was thought that only you both can work to get money. But also the money you can 'move' to get more money. If you continue to work to make money, tired of dong Bu! So, do not let only your own work for the money. Involve your money also can make money too. Is not that right?

Greetings.
Safir Senduk
Financial Planner

Tuesday, October 19, 2010

FIND MONEY ONLINE


If you want to earn money online (through internet-red), you first must have a personal website. it's like making a bulletin board in the Nevada desert tengah2, if no one saw it, then it would be meaningless.The best thing in looking at this online business is in the following way.






If the three keywords in the property business are: location, location and location, then the three words are key in online business, traffic, traffic and traffic. The main task of the most important in online business is to drive traffic (traffic internet visitor / buyer-ed) to access into your website. Of course not just any traffic, but traffic that is your choice and selection. It must be done repeatedly in a certain period.

If no traffic visiting your website, it will not increase the value of your website. Your website will not mean apa2 without the presence of traffic. In the virtual world / internet (online), traffic is everything. Your website will be a city of imagination in the arid desert tengah2.

If you can attract traffic to visit / access to your website, while building your website, then what is in your website to increase its value. The following is generally a major source of online business, which sells anything you produce both goods and the creative product. Many people who sell books, newspapers / magazines, etc. online. Affiliate Program is a means for you (must register first) to be able to sell goods and services belong to someone else, you will get a commission / profit from their results that you selling aids.

Google Adsense is one of the affiliate program you can register a website where if there is traffic / people who visit then you will get paid (money). A small percentage of a larger population can always provide opportunities for people. The next thing is something you need to consider when trying to attract visitors to your website so that they can longer visit, namely: Duration (duration): how long visitors spend the time to look at your website; depth (depth): how deep / detail their (visitor) will explore your website; Frequency (frequency): how often people come back to your website.

In the Internet world you do not require millions of visitors for you to earn millions of money. Simply, if you have about 10,000 (ten thousand) targets that were selected by either you refer to build mutually beneficial relationships with them, so just 10,000 people who will make you rich. What many people bebar really want from the internet is to find a way of solving the most quickly and easily about the problem.

They want quick results, delivery available at any time, poses a fast to them interact with each other. If you build your business in this way (in collaboration with other people using the internet), then you will get some other business you can manage themselves in a sustainable manner.

Monday, October 18, 2010

Strategi Core (The Core of Strategy)

5 Maret 2001
Perusahaan yang paling sukses tahu bagaimana untuk mengabaikan gangguan dan membangun kekuatan pasar berdasarkan bisnis inti mereka. Jadi menulis ahli strategi Chris Zook dan James Allen dalam kutipan dari buku baru mereka, Laba dari Core: Strategi Pertumbuhan dalam Era Turbulensi.
oleh Zook Chris dan James Allen
Masalah utama yang dihadapi eksekutif senior bergulat dengan masalah pertumbuhan atau frustrasi adalah menentukan apakah strategi perusahaan yang salah atau apakah organisasi ini tidak mampu melaksanakannya. Terkadang masalah ini dapat hidup berdampingan dan sulit untuk memisahkan. Sebuah strategi yang dibangun untuk sebuah organisasi yang tidak bisa menjalankan file ini bukan merupakan strategi yang baik, menurut definisi. Sebaliknya, sebuah organisasi yang hebat dapat membentuk dan beradaptasi bahkan strategi biasa-biasa saja menjadi pemenang.
Di pasar tinggi pertumbuhan, yang paling umum organisasi-versus-strategi manajemen masalah adalah kapasitas memadai untuk pertumbuhan dan keputusan yang cepat membuat dikombinasikan dengan kurangnya arah pusat, sehingga banyak inisiatif pertumbuhan marjinal dan defocusing untuk getah sumber daya. Jim Vincent, CEO Biogen, sebuah "keuntungan dari inti" klasik kisah sukses, berpendapat meyakinkan dalam wawancara bahwa masalah ini kapasitas adalah nomor satu CEO kendala pertumbuhan, dalam pengalamannya. 




Solusi ini melibatkan fokus lebih erat di sekitar strategi dan, sering, memperkenalkan kemampuan manajemen untuk berurusan dengan perusahaan, lebih besar lebih kompleks, lebih cepat bergerak. Sejarah manajemen baik di industri komputer dan mulai internet-up menunjukkan pola ini berulang-ulang.
Di pasar yang lebih rendah-pertumbuhan, masalah yang paling umum adalah penambangan berlebihan inti dikombinasikan dengan kegagalan untuk melihat pemandangan baru yang muncul dan kemungkinan. Seringkali tim manajemen bersejarah telah melakukan pekerjaan luar biasa dan merawat bangunan inti tetapi sepanjang jalan telah membeli bias dan kebiasaan yang membuat sulit untuk melihat kebutuhan dan mengikat sumber daya serius pergeseran strategis. Solusinya sering memerlukan suntikan bakat manajemen baru bersama dengan pengalihan strategis.
tetap kita dikejutkan oleh relevansi kontemporer ini pengamatan dari Sun-Tzu's The Art of War: "Peluang lagi bahwa saya menangkap, semakin banyak peluang yang kalikan sebelum aku."
Sepuluh Pertanyaan Kunci untuk Manajemen
Kami dekat dengan sepuluh pertanyaan yang kami percaya tim manajemen harus secara berkala bertanya pada diri sendiri tentang perusahaan mereka dan harus termasuk pada awal setiap penelaahan terhadap strategi pertumbuhan dasar mereka. Tentu saja, perusahaan menemukan diri mereka dalam berbagai situasi hampir tak terbatas strategis. Namun, kami percaya bahwa pertanyaan-pertanyaan ini telah diterapkan secara universal bagi perusahaan mulai dari bisnis produk dominan mencoba untuk memutuskan bagaimana berurusan dengan Internet untuk perusahaan distribusi bergulat dengan unbundling tiba-tiba rantai nilai mereka kepada perusahaan-perusahaan online berusaha tampak luar "profitless kemakmuran" mimpi hari ini terhadap persyaratan untuk berkelanjutan, pertumbuhan yang menguntungkan.
1. Apa inti yang paling ketat pasti menguntungkan dari bisnis kami, dan apakah memperoleh atau kehilangan kekuatan?
2. Apa yang mendefinisikan batas-batas dari bisnis yang kita berkompetisi, dan di mana batas-batas itu akan bergeser di masa depan?
3. Apakah ada pesaing baru saat ini berada di pinggiran bisnis kami yang menimbulkan ancaman jangka panjang potensi untuk inti?
4. Apakah kita yakin bahwa kita mencapai potensi strategis dan operasional penuh dengan bisnis inti kami, "nilai tersembunyi" dari inti?
5. Apa set lengkap adjacencies potensi untuk bisnis inti kami dan bergerak adjacency mungkin (bergerak tunggal atau ganda)? Apakah kita melihat ini dalam urutan, direncanakan logis atau sedikit demi sedikit?
6. Apa sudut pandang kita tentang masa depan industri? Sebagai tim, kita memiliki konsensus? Bagaimana sudut pandang ini membentuk strategi adjacency kami dan titik kedatangan?
7. Haruskah utama inisiatif pertumbuhan baru akan dikejar dalam, sebelah, atau di luar inti? Bagaimana kita harus memutuskan?
8. Apakah industri turbulensi mengganti sumber dasar keunggulan kompetitif di masa depan? Bagaimana? Melalui model baru? Segmen Baru? Baru pesaing? Dan apa yang kita pemantauan secara teratur?
9. Apakah enabler organisasi dan inhibitor terhadap pertumbuhan dalam keseimbangan yang tepat untuk perubahan yang dibutuhkan?
10. Apakah prinsip-prinsip pedoman strategis yang harus diterapkan secara konsisten terhadap semua keputusan utama kami strategis dan operasional?
Walaupun analogi strategi militer untuk saat ini tidak disukai, kami tetap dikejutkan oleh relevansi kontemporer ini pengamatan dari Art Sun-Tzu's of War: "Yang lebih banyak kesempatan yang saya merebut, semakin banyak peluang yang berkembang biak di depan saya." 1 Fenomena ini merupakan inti dari strategi pertumbuhan dan mewujudkan ketegangan mendasar antara melindungi inti dan mengemudi ke adjacencies lebih dan lebih, didorong oleh sukses yang lebih besar dan lebih besar. Namun, kami berharap bahwa prinsip-prinsip panduan dan pelajaran dari kesuksesan dan kegagalan dapat membantu meningkatkan peluang bagi para manajer bisnis berjuang di dunia ketidakpastian yang lebih besar, lebih banyak pilihan, sedikit waktu, penghargaan yang lebih besar dan hukuman, dan kompleksitas yang lebih tinggi daripada sebelumnya.
• • • •
Disarikan dari Laba dari Core: Strategi Pertumbuhan dalam Era Turbulensi HBS Press, 2001.
1. Sun-Tzu, The Art of War (London: Oxford University Press, 1984).

The Core of Strategy

March 5, 2001
The most successful companies know how to ignore distractions and build market power based on their core business. So write expert strategists Chris Zook and James Allen in this excerpt from their new book, Profit from the Core: Growth Strategy in an Era of Turbulence.
by Chris Zook and James Allen





A key issue for senior executives wrestling with growth problems or frustrations is determining whether the company's strategy is wrong or whether the organization is not able to execute it. Sometimes these problems can coexist and are difficult to separate. A strategy built for an organization that cannot execute it is not a good strategy, by definition. Conversely, a superb organization can shape and adapt even a mediocre strategy into a winner.
In high-growth markets, the most common organization-versus-strategy problem is inadequate management capacity for growth and rapid decision making combined with a lack of central direction, allowing many marginal and defocusing growth initiatives to sap resources. Jim Vincent, CEO of Biogen, a classic "profit from the core" success story, has argued convincingly in interviews that this capacity issue is the number-one CEO growth constraint, in his experience. The solution involves focusing more tightly around a strategy and,
frequently, introducing management capabilities to deal with a larger, more complex, faster-moving company. The history of management in both the computer industry and Internet start-ups shows this pattern over and over.

In lower-growth markets, the most common problem is excessive mining of the core combined with a failure to see the emerging new landscape and possibilities. Often the historic management team has done a superb job of building and tending the core but along the way has acquired biases and habits that make it difficult to see the need for and commit serious resources to a strategic shift. The solution often requires the injection of new management talent along with a strategic redirection.
we remain struck by the contemporary relevance of this observation from Sun-Tzu's The Art of War: 'The more opportunities that I seize, the more opportunities that multiply before me.'
Ten Key Questions for Management
We close with ten questions that we believe management teams should periodically ask themselves about their companies and should include at the start of every review of their basic growth strategy. Certainly, companies find themselves in an almost infinite variety of strategic situations. However, we believe that these questions have universal applicability for companies ranging from dominant product businesses trying to decide how to deal with the Internet to distribution companies wrestling with the sudden unbundling of their value chain to online companies trying to look beyond the "profitless prosperity" dream of today toward the requirements for sustained, profitable growth.
1. What is the most tightly defined profitable core of our business, and is it gaining or losing strength?
2. What defines the boundaries of the business that we are competing for, and where are those boundaries going to shift in the future?
3. Are there new competitors currently at the fringe of our business that pose potential longer-term threats to the core?
4. Are we certain that we are achieving the full strategic and operating potential of our core business, the "hidden value" of the core?
5. What is the full set of potential adjacencies to our core business and possible adjacency moves (single or multiple moves)? Are we looking at these in a planned, logical sequence or piecemeal?
6. What is our point of view on the future of the industry? As a team, do we have consensus? How is this point of view shaping our adjacency strategy and point of arrival?
7. Should major new growth initiatives be pursued inside, next to, or outside the core? How should we decide?
8. Is industry turbulence changing the fundamental source of future competitive advantage? How? Through new models? New segments? New competitors? And what are we monitoring on a regular basis?
9. Are organizational enablers and inhibitors to growth in the right balance for the needed change?
10. What are the guiding strategic principles that should apply consistently to all of our major strategic and operating decisions?
Although military analogies to strategy are currently out of favor, we remain struck by the contemporary relevance of this observation from Sun-Tzu's Art of War: "The more opportunities that I seize, the more opportunities that multiply before me." 1 This phenomenon is at the heart of growth strategy and embodies the fundamental tension between protecting the core and driving into more and more adjacencies, propelled by greater and greater success. However, we hope that the guiding principles and lessons learned from success and failure can help improve the odds for business managers battling in a world of greater uncertainty, more options, less time, bigger rewards and penalties, and higher complexity than ever before.
• • • •
Excerpted from Profit from the Core: Growth Strategy in an Era of Turbulence HBS Press, 2001.
1. Sun-Tzu, The Art of War (London: Oxford University Press, 1984).


Sunday, October 17, 2010

Kebijakan Anuitas (Annuity Policies)

Anuitas asuransi kebijakan yang membayar penerima mereka selama ini penerima masih hidup. Mereka memecahkan masalah konsumsi perencanaan di dunia dengan daya tahan yang tidak menentu dan membebaskan individu terhadap risiko hidup lebih lama sumber daya mereka. Sebagai imbalan untuk setoran modal awal, annuitant hidup adalah dipastikan menerima aliran pendapatan konstan untuk sisa hidupnya. 





Penyedia anuitas (perusahaan asuransi) kolam risiko kematian di masing-masing individu dan menawarkan payout annuitant bahwa dalam teori melebihi penghasilan dia bisa peroleh jika ia menginvestasikan premi anuitas dalam aset keuangan, seperti obligasi. kembali tambahan tunjangan hari tua itu berasal dari risiko kematian menghadap kolam annuitant. Perusahaan asuransi tidak membayar jumlah penuh dari premi anuitas untuk annuitants yang mati lebih awal dari pengalaman kematian agregat akan menyarankan. Pokok bahwa perusahaan asuransi tidak membayar kepada orang-orang yang mati tiba-tiba awal memungkinkan pembayaran lebih tinggi bagi mereka yang tetap hidup.

Anuitas kadang-kadang disebut sebagai Sebuah polis asuransi jiwa membayar perusahaan asuransi setiap tahun sampai dia mati "asuransi jiwa terbalik.". Ketika individu Tertanggung meninggal dunia, perusahaan asuransi membayar lump sum untuk penerima manfaat dari polis asuransi jiwa. Dengan anuitas, annuitant membuat pembayaran lump-sum kepada perusahaan asuransi anuitas sebelum pembayaran dimulai. Sebagai gantinya, perusahaan asuransi membuat pembayaran kepada annuitant sampai kematian annuitant itu.

Oleh James M. Poterba

TINGKAT FERTILITAS (FERTILITY RATES)



Tingkat Fertilitas bervariasi tidak hanya dari satu negara ke negara dan dari waktu ke waktu, mereka dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan sosial.

KECENDERUNGAN FERTILITAS dinilai sebagai yang paling sulit dari variabel-variabel demografis untuk proyek (lain imigrasi sedang, emigrasi, kematian, partisipasi angkatan kerja, dan usia di acara-acara penting tertentu seperti perkawinan). Dan sementara tingkat kesuburan adalah sangat sulit untuk proyek dan memprediksi, mereka biasanya merupakan variabel pemodelan yang paling penting dalam setiap model populasi. Model ini, pada gilirannya, adalah sangat penting bagi banyak pengguna, termasuk aktuaris jaminan sosial yang harus menggunakan data ini untuk proyek manfaat di masa depan / rasio kontribusi biaya.





Tingkat kesuburan adalah ukuran rata-rata jumlah anak seorang wanita akan memiliki selama hidupnya (jelas terbatas pada tahun-tahun subur). Di banyak negara, tiga tren demografi umum telah diamati: pengurangan kematian bayi, meningkatkan harapan hidup, dan menurunnya tingkat kesuburan.

Beberapa Teori Ekonomi Tren Tingkat Fertilitas

Richard Easterlin (1987). Easterlin mendalilkan bahwa tingkat kesuburan lakukan, dan akan terus, naik dan turun dengan siklus dua generasi atau sekitar 40 sampai 50 tahun (puncak ke puncak atau palung ke palung). Dia menjelaskan bahwa anggota kohort kelahiran kecil (di mana tingkat kesuburan rendah) akan memiliki waktu lebih mudah memasuki pasar kerja, mencapai upah yang baik, dan mendapatkan promosi. Sebaliknya, mereka yang lahir kohort besar (di mana tingkat kesuburan tinggi) akan memiliki masalah yang dapat dilihat sebagai gambar cermin (kesulitan dalam memasuki angkatan kerja, upah rendah, dan promosi lebih lambat).

Mereka anggota kohort kelahiran yang lebih kecil yang mencapai standar hidup yang lebih tinggi akan lebih cepat menikah cepat, akan memiliki anak pertama mereka lebih cepat, dan pada akhirnya akan memiliki anak lagi secara total. Dua puluh tahun kemudian, set yang lebih besar baru kohort kelahiran akan merasa lebih sulit untuk mencapai standar hidup yang sama dan akan menikah nanti, memiliki anak pertama mereka pada usia yang lebih tua, dan akhirnya punya anak lebih sedikit.

Diane Macunovich (1996). teori Easterlin kita asumsikan bahwa perempuan pada dasarnya memainkan peran pasif dalam pola kesuburan. Macunovich, di sisi lain, menambahkan faktor dalam model Easterlin dasar yang bertanggung jawab atas dampak upah perempuan pada kesuburan. Selama 50 tahun terakhir, perempuan telah memperoleh tingkat pendidikan yang lebih tinggi, memasuki angkatan kerja dalam jumlah yang terus meningkat, dan mencapai sumber daya moneter yang independen. Macunovich berpendapat bahwa sementara peningkatan pendapatan saudara laki-laki (versus harapan materinya) akan menyebabkan kenaikan tingkat kesuburan resultan, peningkatan pendapatan relatif betina akan menghasilkan tekanan ke bawah pada kesuburan. Indikasi ini bertentangan, oleh karena itu, perlu ada di
setiap teori sukses gerakan tingkat kesuburan.

Butz dan Ward (1977). Teori William Butz dan Michael Ward mencakup tiga faktor kritis: proporsi perempuan dalam angkatan kerja, pendapatan perempuan, dan pendapatan laki-laki. Seperti dianalisis sebelumnya, tingkat kesuburan tersebut berkorelasi positif dengan penghasilan pria tetapi berkorelasi negatif terhadap pendapatan perempuan. Selama resesi, ketika pendapatan keluarga lebih rendah, pasangan akan memiliki anak lebih sedikit karena biaya tinggi yang terkait langsung dengan subur. Namun, kemakmuran ekonomi mungkin tidak secara otomatis membawa tingkat kesuburan tinggi jika partisipasi perempuan memaksa naik biaya tenaga kerja.

Para Butz dan menyatakan model Ward bahwa kali kemakmuran ekonomi adalah masa yang paling mahal bagi perempuan digunakan untuk memiliki anak. Bagi perempuan dalam angkatan kerja, akan ada keterlambatan dalam tarif melahirkan dan kesuburan sebenarnya dapat berkurang. Singkatnya, Butz dan Ward menjelaskan bahwa tingkat kesuburan yang positif terhadap pendapatan keluarga dan negatif yang terkait dengan kerja perempuan dan upah. Korelasi antara upah perempuan dan kesuburan lebih kuat proporsi yang lebih besar dari wanita bekerja.

John Ermisch (1983). teori Ermisch's membedakan antara perempuan yang bekerja dan mereka yang tidak. Ermisch menjelaskan bahwa sebagai perempuan lebih memilih untuk bekerja sebagian besar hidup mereka, usia rata-rata kenaikan tingkat kelahiran pertama dan interval antara penurunan kelahiran. Secara khusus, wanita yang bekerja di posisi profesional cenderung menunggu lebih lama antara pernikahan dan kelahiran anak pertama mereka.
Dalam rumah tangga pencari nafkah tunggal (dengan hanya pencari nafkah laki-laki), jika upah laki-laki meningkat dengan cepat dan biaya anak-anak tetap konstan, keluarga yang akan memiliki anak lagi.

Selama dua-upah-pencari nafkah keluarga, bagaimanapun, dimana istri harus meninggalkan tenaga kerja atau mengganggu jalur karir untuk memiliki anak, biaya kesempatan memiliki anak-anak tinggi. Seorang anak akan menuntut lebih banyak waktu pasangan dan menurunkan pendapatan keluarga akibat hilangnya pendapatan istri.

Ketika jumlah perempuan dalam angkatan kerja meningkat, kesuburan cenderung menurun bahkan selama masa pertumbuhan ekonomi. Ermisch juga menemukan bahwa kemungkinan peningkatan perceraian dapat menjaga tingkat kesuburan bawah.

Sosial Penyebab
Pendidikan: pendidikan seorang wanita adalah elemen penting dalam menjelaskan tingkat kesuburan resultan dan gerakan. pendidikan perempuan yang lebih tinggi secara universal berhubungan dengan kesuburan yang lebih rendah dan tertunda. Pendidikan tinggi perempuan, bagaimanapun, adalah juga berkorelasi positif dengan probabilitas kelangsungan hidup anak. Dalam cara yang agak mirip, orang menemukan kesuburan yang lebih tinggi di daerah pedesaan (terutama di mana ini membuat ducation lebih sulit) daripada di perkotaan. Ini juga mungkin mencerminkan perbedaan akses ke informasi keluarga berencana.

Bukti menunjukkan bahwa kesuburan menurun sebagai penduduk suatu negara menjadi lebih perkotaan dan sebagai perempuan menjadi lebih berpendidikan tinggi. Di Yordania, misalnya, wanita tanpa pendidikan formal memiliki tingkat kesuburan 6,9, sedangkan mereka dengan sekolah menengah atau pendidikan tinggi memiliki tingkat kesuburan 4.1.

Agama: Di tempat di mana agama memiliki pengaruh pada kesuburan, yang mempengaruhi bisa menjadi kuat. Sebagai contoh, Italia dan Spanyol yang kedua negara dengan populasi persentase yang tinggi "Katolik". Secara historis, ini akan menyebabkan harapan kesuburan tinggi. Namun, Spanyol dan Italia memiliki dua tingkat kesuburan terendah di dunia. Dengan demikian, kita harus menyimpulkan bahwa agama tidak begitu berpengaruh di negara-negara seperti yang terjadi historis. Sebagai contoh lain, Amerika Serikat sekarang menjadi lebih "religius" negara dari Kanada. Sekitar 34 persen wanita Amerika usia subur praktek agama mereka secara mingguan, yang hampir dua kali lipat dari proporsi 18 persen di Kanada.

Greater ketaatan agama cenderung untuk pergi bersama dengan marriagerates lebih tinggi dan tingkat perceraian yang lebih rendah. Hal ini cenderung mengakibatkan er tinggi tingkat kesuburan karena orang mengharapkan untuk tinggal di sebuah hubungan yang lebih stabil dan, oleh karena itu, lebih cenderung memiliki anak-anak.

Kesimpulan
Jelas, faktor segudang dapat dan memang mempengaruhi tingkat kesuburan. Beberapa ekonomi di alam, yang lainnya lebih sosial. Jelas, bagaimanapun, pasangan memiliki kontrol lebih sekarang lebih berapa banyak anak yang ingin mereka miliki dan ketika mereka ingin memilikinya. Banyak keluarga memilih untuk memulai keluarga mereka nanti.

Hal ini mungkin karena kesulitan ekonomi atau kerapuhan tumbuh hubungan suami-istri. Setelah menunda kelahiran anak pertama, bagaimanapun, keterlambatan semua melahirkan, yang sering terjadi di sejumlah kecil anak-anak dari yang diinginkan. Hal ini, pada gilirannya, sebagian penjelasan pada umumnya jatuh tingkat kesuburan di negara-negara industri, dengan Amerika Serikat menjadi
terkemuka outlier.

Robert l. Brown adalah direktur lembaga
Asuransi dan pensiun penelitian di
Departemen statistik dan ilmu aktuaria
Di University of Waterloo di Waterloo,
Ontario, canada. Dia juga ingin
Mengakui bantuan claire Norville
Dan Rocio gomez dalam penyusunan ini
Pasal.

Glosari Perdagangan (Glossaries of Trading)


1. Trading Volume, Value and Frequency:
Angka volume perdagangan, nilai dan Frekuensi dihitung sekali, kecuali pada data perdagangan bursa saham 'anggota. Frekuensi Perdagangan mengacu pada jumlah transaksi.
2. Number of shares (number of issued shares):
Angka ini adalah jumlah saham yang tercatat setelah penyesuaian ketika bonus dan isu-isu hak, berbagi membelah dan konsolidasi dilakukan.
3. Number of listed shares:



Angka ini mengacu pada jumlah saham yang sudah tercatat dan dapat diperdagangkan di bursa.
4. Market Capitalization:
Angka ini menunjukkan jumlah keseluruhan saham dikalikan dengan harga penutupan pasar reguler.
5. Stock exchange Composite Index
= Σ(Regular Closing Price * Number of Shares) x 100
Base Value
Base Value
= Σ(Base Price * Number of Shares)
6. Individual Index
= Regular Closing Price x 100
Base Value
7. Untuk menghitung Indeks Gabungan bursa saham dan Indeks Saham Individu, Base Harga dan Nilai dasar disesuaikan ketika bonus dan isu-isu hak, berbagi membelah dan konsolidasi dilakukan. Base harga untuk perusahaan yang terdaftar baru
8. Untuk menghitung Rasio Keuangan, laporan keuangan terbaru yang digunakan..
• Earning Per Share (EPS): Sosok EPS diperoleh dengan membagi Laba setelah Pajak dengan jumlah saham yang diterbitkan. Kami disetahunkan EPS ketika laporan interim yang digunakan (lihat tanggal laporan Keuangan dan Akhir Tahun Keuangan).
• Price Earnings Ratio (PER)
= Regular Closing Price
EPS
• Book Value per Share (BV): Sosok BV diperoleh dengan membagi Ekuitas Total 'dengan jumlah saham yang diterbitkan.
• Price to Book Value (PBV)
= Regular Closing Price
BV
• Return On Asset (ROA)
= Net Income x 100
Total Assets
• Return On Equity (ROE)
= Net Income x 100
Equity
• Net Profit Margin (NPM)
= Net Income x 100
Total Sales
• Operating Profit Margin (OPM)
= Operating Income x 100
Total Sales