Showing posts with label business opportunities. Show all posts
Showing posts with label business opportunities. Show all posts

Sunday, December 5, 2010

How to Increase Traffic on Blog

Maybe some people will wonder, why the rating of our blog traffic decline continues. There are many things that affect it. Broadly speaking, the blog is luxurious, festive, perhaps crowded with unique widgets are somewhat complicated to install.

But there was also something very important, even vital. That is, there is a more important role in influencing the statistical fluctuation of our blog traffic. True, post articles answer. Because the article is the spirit of a blog to keep it into something that continues to look for in a search in google search engine.

There are several requirements that must be met for a blog visited by many people, both in terms of appearance or also in terms of the articles which we will post to the blog. Here are some things that can affect traffic requests;






1. Design blog as interesting as possible, choose a template that we think are doing interesting and settlement layout as neat as possible. Avoid layout that messy and less unsightly. Because there are also some tasteful open end of the blog because it looks looks beautiful.

Cara Meningkatkan Traffic pada Blog

Mungkin sebagian orang akan bingung, mengapa rating traffic blog kita menurun terus. Ada banyak hal yang mempengaruhi hal itu. Secara garis besar, tampilan blog yang mewah, meriah, mungkin ramai dengan widget-widget unik yang agak rumit untuk memasangnya.

Namun ternyata ada juga hal yang sangat penting, bahkan vital. Artinya, ada yang lebih berperan penting dalam mempengaruhi statistik naik turunnya traffic blog kita. Benar, posting artikel jawabannya. Karena artikel merupakan ruh dari sebuah blog agar tetap menjadi sesuatu yang terus dicari dalam penelusuran di mesin pencari google.





Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sebuah blog dikunjungi banyak orang, baik dari segi tampilan atau juga dari segi artikel yang akan kita posting ke blog. Berikut beberapa hal yang dapat mempengaruhi traffic kunjungan ;



1. Design blog semenarik mungkin, pilih template yang menurut kita menarik dan lakukan penataan layout serapi mungkin. Hindari layout blog yang berantakan dan kurang sedap dipandang. Karena ada sebagian pengujung yang juga berselera membuka blog karena tampilannya yang terlihat indah.


2. Isi blog sebaiknya focus pada satu bahasan atau tema, baik tampilannya, artikelnya, dan assesoris lain juga harus sesuai dengan tema yang diangkat dari blog anda, jangan sampai ada semisal lompatan – lompatan pokok bahasan yang kurang berhubung pada apa yang sebenarnya blog anda maksudkan.


3. Buat blog anda seinformatif mungkin, semenarik mungkin, dan spesifik mungkin pada bahasan yang anda angkat, karena tingkat spesifik artikel yang sebenarnya paling mempengaruhi tingkat traffic itu sendiri. Sebab, akan muncul dalam setiap kata yang ter”search’ dalam pencarian di google.


4. Ini yang agak sulit mungkin, yaitu mengupdate secara berkala topic bahasan posting anda. Tapi ini akan membuat blog anda tampil secara pokok dalam pencarian di internet. Dan ini akan membuat blog kita semakin popular.


5. Kita tidak perlu membuat posting dengan kalimat yang super panjang dan super rumit. Juga tak perlu dengan kata – kata bermutu tinggi yang terlalu ilmiah. Karena itu cukup membuat pembaca pusing dan malas mencari artinya dalam kamus. Cukup dengan bahasa yang mudah, biasa dan komunikatif. Agar pembaca langsung tahu apa maksud yang kita bicarakan.


6. Judul yang menarik juga jangan dilupakan. Tapi juga jangan membuat judul yang terlalu berlebihan sehingga keluar dari konten yang tersedia dari posting anda.


7. Dalam sebuah artikel, sangat diperhatikan kualitas dan kuantitas dari artikel itu sendiri. Kualitas kata dan penulisan perlu diperhatikan, juga kuantitas dari isi bahasan yang update dan mudah dimengerti.


8. Buat jadwal pengelolaan blog anda secara teratur. Kebanyakan orang akan rela rutin ber jam-jam mengelola blog nya jika dalam keadaan yang sedang menarik, tapi nanti saat mood hilang, akan membiarkan blog terbengkalai dan lebih buruk lagi jika akan ditinggal kabur para pengunjung. Untuk itu diperlukan jadwal yang yang cukup sehat, untuk menghindari kebosanan kita.


9. Oh ya, coba dengan sering memberikan komentar diblog lain, cara ini adalah cara termudah agar blog kita diketahui oleh pengunjung lain. Karena hampir 100 persen setiap akan memberikan suatu komentar, anda diwajibkan untuk menulis nama dan halaman situs anda. Cara ini juga cukup efektif dalam meningkatkan page rank, karena apabila kita berkomentar diblog dofollow, maka secara otomatis kita akan mendapatkan backlink.


10. Lakukan submit artikel baru ke situs sosial, cara ini cukup efektif untuk mendatangkan ribuan pengunjung. Lakukan submit artikel ke situs sosial boomark seperti lintasberita.com, sinergibisnis.com, infogaul.com, digg.com, twitter.com, facebook.com dsb. Berikut caranya otomatis di socialmarker.com ;


1. Masuk ke situs socialmarker.com


2. Pada kolom "title", isi dengan judul halaman, contoh; Cara meningkatkan traffic pengunjung blog paling mantap.


3. Pada kolom "link (URL)", isi dengan URL kamu, contoh= (http://www.otakotakcampur.com)


4. Pada kolom teks isi dengan deskripsi. Singkat saja, seperti di lintasberita


5. Pada kolom tags, isi dengan tag atau keyword.


6. Nanti ada tulisan "select the social bookmarking sites you want to submit to", pilih situs social bookmarking yang ingin dituju. Klik "all" jika ingin submit ke semua situs social bookmarking, klik "dofollow" untuk submit ke situs social bookmarking yang dofollow.


7. Klik "submit', selesailah proses submit.


Itu tadi beberapa cara yang sedikit banyak mempengaruhi traffic jumlah pengunjung pada blog. Mungkin bisa segera dicoba, dan segera lihat perubahannya. Selamat mencoba…

Saturday, December 4, 2010

Login to Facebook


Since Facebook up to apply the use of vanity url for the username on the site, many new developments from up that looks very similar to Twitter and some other microblogging system.



Friday, December 3, 2010

How to Put Adsense For Feeds

Making and Installing Adsense For feeds on the blog is a way of earning revenue for the blog owner, especially for Indonesian-language blogs that can only be in pasangi Adsense For Feeds and Adsense For Search only.

Adsense For This feed will greatly provide income for many customers who have blogs. Earnings will be in the can for each ad clicked by visitors to the blog feed.

How to Create Adsense For Feeds, as follows:
1. First register with Google Adsense, please go to http://www.google.com/adsense.

2. When you already have an account at Google Adsense, Adsense For Making live feeds and put it on your blog







3. Log in first at http://www.google.com/adsense

4. Click the AdSense Setup tab -> Get Ads

5. Click Adsense For Feeds


6. In the Adsense for Feeds -> Ad Types, select the ads / images for all types of text and image ads appear on your blog.

7. Choose how often the ad will appear on your blog feed at the Frequency. We recommend that you select each feed material for advertising opportunities on your blog at the click quite large.

8. Choose the length of advertising messages that will appear on your blog feed at the Long Message. We recommend that you select the length of any message.

9. Choose the ad's position on the position. We recommend that you select At the top of the feed material, because the opportunities for greater click.

10. Choose your own colors with the turn Let me choose a color

11. Click create a new channel and enter the feed address of your blog.
For example http://no-1-seo.blogspot.com/feeds/posts/default

12. Click Add and then click Save to activate google adsense for feeds this. Ads will appear after 10 minutes or more.

Cara Pasang Adsense For Feed

Membuat dan Memasang Adsense For Feed di blog merupakan cara mendapatkan penghasilan bagi pemilik blog, terutama bagi blog yang berbahasa Indonesia yang hanya bisa di pasangi Adsense For Feed dan Adsense For Search saja.

Adsense For Feed ini akan sangat memberi penghasilan bagi yang memiliki banyak pelanggan blog. Penghasilan akan di dapat untuk setiap iklan yang diklik oleh pengunjung pada feed blog.

Cara Membuat Adsense For Feed, sebagai berikut :
1. Pertama daftar dulu di Google Adsense, silahkan masuk ke http://www.google.com/adsense.







2. Bila sudah mempunyai akun di Google Adsense, tinggal Membuat Adsense For Feed dan memasangnya di blog

3. Login dulu di http://www.google.com/adsense


4. Klik menu tab Konfigurasi Adsense --> Dapatkan Iklan

5. Klik Adsense Untuk Feed

6. Pada bagian Adsense untuk Feed --> Jenis Iklan, pilih Iklan/gambar teks agar semua jenis iklan maupun gambar tampil di blog anda.

7. Pilihlah seberapa sering iklan akan tampil di feed blog anda di bagian Frekuensi. Sebaiknya pilih setiap bahan umpan agar peluang iklan di blog anda di klik cukup besar.

8. Pilihlah panjang pesan iklan yang akan tampil di feed blog anda di bagian Panjang Pesan. Sebaiknya pilih Pesan dengan panjang berapa pun.

9. Pilihlah posisi iklan di bagian Posisi. Sebaiknya pilih Di bagian atas bahan umpan, karena peluang untuk di klik lebih besar.

10. Pilih warna sesuai keinginan anda dengan mengaktifkan Biarkan saya memilih warna

11. Klik buat channel baru dan masukkan alamat feed blog anda.
Misalnya http://no-1-seo.blogspot.com/feeds/posts/default

12. Klik Tambah lalu klik Simpan untuk mengaktifkan google adsense for feed ini. Iklan akan tampil setelah 10 menit atau lebih.

Monday, November 15, 2010

Dari Raja Parkir Menjelma Jadi 'Raja Luwak'

Lampung - Pesona Kopi Luwak kian menjadi buah bibir sebagai jajaran kopi yang memiliki cita rasa khas. Bahkan Kopi Luwak juga sempat mendapat julukan sebagai kopi termahal dunia.

Kemasyuran Kopi Luwak rupanya ditangkap juga oleh Gunawan penduduk Way Mengaku, Liwa Lampung Barat. Gunawan yang dahulunya adalah seorang koordinator parkir di Lampung Barat dengan penghasilan pas-pasan, kini setelah 3 tahun menggeluti bisnis produksi dan penjualan Kopi Luwak kehidupan ekonominya membaik.








"Saya sebelumnya sudah 17 tahun menjadi koordinator parkir, itu hanya bisa buat makan saja. Saya akhirnya tereliminasi," tutur Gunawan kepada detikFinance saat ditemui di kediamannya, Way Mengaku, Liwa, Lampung Barat, Rabu (6/10/2010).

Gunawan mengaku sempat menguasai lokasi perparkiran di 7 pasar di Lampung Barat, dengan anak buah sampai 25 orang. Namun seiring berjalannya waktu, profesi itu kian tergusur saat pengelolaan perpakiran di ambil alih oleh pemda.

Nasib pun akhirnya membawa Gunawan untuk mengakrabi bisnis kopi luwak. Ia menuturkan kisah awal dirinya terjun di bisnis Kopi Luwak berawal saat ia berjalan-jalan di pasar dan kepincut dua binatang musang atau luwak. Sebagai penggemar binatang ia lantas membeli dua musang tersebut dengan masing-masing harga Rp 50.000 per ekor.


"Saya kasih nama Luwak itu Inul dan Adam (penyanyi dangdut)," kenangnya sambil tertawa.

Ia menjelaskan, perkenalannya dengan bisnis Kopi Luwak berawal dari kenalan seorang warga keturunan asal Medan yang meminta bekerjasama. Tugas Gunawan ktika itu hanya memberikan umpan kopi kepada dua binatang luwaknya. Si rekannya ini dalam periode tertentu mengambil dan membeli hasil kotoran luwak tersebut.

"Musang saya ditawar Rp 1 juta sama dia," katanya.

Selang waktu 3 bulan berjalan ia mulai curiga terhadap gerak-gerik dari rekannya yang tidak terbuka. Sebelumnya, ia hanya mengetahui alasan rekannya membeli kotoran Kopi Luwak hanya untuk obat. Sementara kondisi dua luwaknya memprihatinkan karena terlalu banyak diberi makan kopi.

"Saya penasaran, karena nggak ngerti internet saya minta tolong dicarikan di internet oleh teman soal kotoran luwak oleh teman. Saya terkejut ternyata di China ada informasi harga kopi dari Luwak dihargai persetengah kilo sampai Rp 2,5 juta," katanya.

Mulai semenjak itu lah ia berpikir untuk mengembangkan Kopi Luwak dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya luwak hingga 67 ekor. Sayangnya, hal itu tak semudah yang ia bayangkan karena banyak Luwak yang sakit dan akhirnya mati atau bahkan kabur dari kandang. Hingga saat ini jumlah luwak yang ia miliki hanya tersisa belasan saja.

Nama Luwak pun sempat mencuat menjadi binatang yang paling dicari pada waktu itu, padahal Luwak sebelumnya dikenal sebagai hewan hama yang mengganggu petani di kawasan Liwa. Harganya pun naik tajam sampai Rp 150.000 per ekor, saat ini bisa dijual Rp 300-500.000 per ekor. Menurut Gunawan Musang dibagi berbagai jenis yaitu musang bulan, musang pandan dan pohon.

"Musang yang bagus untuk kopi luwak itu yang pandan dan bulan. Musang pohon nggak makan kopi, tapi sarinya saja," katanya.

Ia mengaku luwak-luwak yang masih hidup pun tak mudah diberi makan. Melalui proses belajar otodidak ia mulai mengenal seluk beluk Luwak termasuk makanan apa saja yang ia harus beri, kapan waktunya, kopi jenis apa yang disukai Luwak.

"Makanan yang disukai Luwak selain kopi merah yang matang, Luwak juga suka pisang, pepaya sampai bekicot, proses makan kopinya pun malam hari," katanya.

Untuk urusan makanan luwak juga tak mudah, pasalnya dia waktu itu belum memiliki kebun kopi sendiri. Sehingga harus berburu mencari kopi dari petani ke petani dengan harga Rp 5000 per kg.

Selama proses belajar ini ia harus bergadang untuk memberi umpan kopi kepada Luwak pada malam hari. Gunawan menuturkan pada saat yang bersamaan para tetangganya mulai banyak yang tertarik, meski saat itu musangnya belum bisa diandalkan untuk menghasilkan rupiah.

"Mulai ada keinginan meminta kerjasama bagi hasil. Tapi saya tak mau direcokin," katanya.

Lambat laun jerih payahnya mulai terlihat, meski banyak tetangga menjalini bisnis yang sama ia tetap yakin bisa sukses. Setidaknya saat ini bisa membuktikan bisa mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari dan mampu membeli mobil operasional Jeep Trooper seharga Rp 40 juta.

"Orang banyak menilai saya sukses, lalu banyak bermunculan," katanya.

Ia juga mengaku ada hal yang membanggakannya yaitu saat produk Kopi Luwaknya kabarnya pernah dibeli untuk keperluan jamuan kepresidenan. Sebelum bulan puasa beberapa waktu lalu, lanjut Gunawan, ada kenalannya dari kalangan militer yang membeli untuk keperluan jamuan tersebut.

"Kopi luwak saya pernah dipakai untuk coffee morning Pak Presiden SBY, waktu itu jumlahnya 4 Kg," klaimnya.

Ia menuturkan saat ini di Liwa Lampung Barat panen kopi robusta sudah usai, dan saat ini adalah musim kopi selingan. Masa panen kopi bulan Juni-Agustus, sehingga saat ini proses produksi kopi menurun, para produsen hanya mengandalkan stok yang ada.

Gunawan menambahkan pada saat produksi tinggi produksi kopi luwaknya dalam bentuk brenjel (bentuk kotoran belum diolah) mencapai 300 Kg per bulan. Namun saat tidak musim panen kopi produksi riilnya jauh dibawah 100 Kg per bulan.

"Sekarang lebih banyak jual bubuk, sebulan penjualan dari bubuk Rp 10 juta per bulan, kalau penjualan brenjel masih minim," katanya.

Selain memproduksi kopi luwaknya sendiri, ia memiliki mitra-mitra dengan produsen kopi luwak skala kecil dengan jumlah luwak perorangnya 2-5 ekor. Perannya juga disini sebagai pengumpul atau broker penjualan bagi pelanggan-pelanggan di Bandar Lampung, Bandung, Jakarta dan lain-lain.

Harga kopi Luwak bubuk yang ia jual mulai dari Rp 600.000-750.000 per Kg tergantung wilayah tujuannya. Sementara Kopi Luwak dalam bentuk brenjel atau gelondongan kotoran dijual Rp 200-250.000 per Kg sementar dalam bentuk biji bersih siap giling Rp 350.000-500.000.

"Saya dengar harga kopi Luwak di Jakarta di Grand Indonesia sampai Rp 2 juta per kg," katanya.

Seperti diketahui booming produksi kopi Luwak di Liwa Lampung Barat setidaknya sudah mulai ramai pada tahun 2007. Pada waktu itu kopi Luwak mulai dikembangkan secara insentif dengan pola penangkaran.

Padahal kopi luwak itu sendiri telah dikenal pada zaman kolonial Belanda sampai era tahun 1950-an. Pada masa itu sudah diketahui bahwa Luwak merupakan binatang yang gemar memakan buah kopi yang sudah matang dan para petani sering memunguti kotoran buah kopi luwak di alam bebas dengan adanya keyakinan kopi-kopi tersebut merupakan biji kopi terbaik dan sudah melalui proses fermentasi di dalam lambung luwak secara alami.

From King Parking incarnates So 'King Luwak'



Lampung - Civet Coffee Enchantment increasingly became a byword as a line of coffee that has a distinctive taste. Even Civet Coffee was once dubbed as the world's most expensive coffee.

Civet Coffee fame apparently also by Gunawan was arrested Confessing Way resident, Liwa Lampung Barat. Gunawan, who previously was a parking coordinator in West Lampung with a mediocre income, now after 3 years in the business of production and sale of civet brew their economy improves.



src="http://feedads.g.doubleclick.net/~ah/lX4oHayj8DeADftSxO4UqQ4xz3k/h?w=300&h=250&src=bf" width="100%" height="250" frameborder="0" scrolling="no" style="margin-top:1em">



"I had previously had 17 years as coordinator for parking, it can only be made to eat alone. I finally eliminated," said Gunawan told detikFinance when met at his residence, Way Confess, Liwa, Lampung Barat, on Wednesday (06/10/2010).


Gunawan said had mastered parking locations in 7 markets in West Lampung, with the men up to 25 people. But over time, the profession was becoming displaced during perpakiran management taken over by the government.

Gunawan's fate was finally brought to mengakrabi Luwak coffee business. He tells the story of the beginning of his plunge in business Civet Coffee began when he was a walk in the market and attracted two animals weasel or mongoose. As a fan of animals he then bought two ferrets are with each of the price of Rp 50,000 per cow.

"I love that name Luwak Inul and Adam (dangdut singer)," he recalls with a laugh.

He explained that the introduction to business acquaintances Civet Coffee originated from a citizen requesting descent from Medan in cooperation. Task Gunawan ktika it only provides feedback to the two animals luwaknya coffee. The fellow is in a certain period to take and buy these civet droppings.

"Weasel I offered $ 1 million to him," he said.

Interval of 3 months he started walking suspicious of the movements of his partner who is not open. Previously, he only knew the reason for his purchase dirt Luwak Coffee is only for the drug. While the two luwaknya apprehensive because of too much coffee fed.

"I'm curious, because I do not understand the internet for help to find the solution on the internet by a friend about the civet droppings by a friend. I am amazed that in China there is information from Luwak coffee prices persetengah valued up to Rp 2.5 million pounds," he said.

Start since it was he thinking to develop Coffee Luwak by collecting as much as mongoose and 67 tails. Unfortunately, it's not as easy as he imagined because a lot of Civet are sick and eventually die, or even escape from the cage. Until now the number of mongoose that he had only a dozen left alone.

Civet name also had protruding into the most sought after animals at the time, whereas formerly known as Civet animal pests that interfere with farmers in the area of Liwa. The price also rose sharply to Rp 150,000 per head, at this time can be sold for RP 300-500000 per fish. According to Gunawan Weasel divided the various types of weasel months, weasels and pandanus trees.

"Weasel good for civet coffee is the pandanus and the moon. Civets not eat coffee tree, but the juice alone," he said.

He claimed to mongoose-mongoose that was alive was not easy to be fed. Through the process of learning self-taught he started to know the ins and outs of Civet including what foods he should give, when it's time, what kind of coffee you like civet.

"Food is like Civet other than the ripe red coffee, Luwak also like bananas, papayas until the snail, the coffee was the evening meal," he said.

For business mongoose food is also not easy, the article he was not yet have its own coffee plantation. So have to hunt to find coffee from farmer to farmer with a price of Rp 5000 per kg.

During this learning process she had to stay up to give feedback to the Luwak coffee at night. Gunawan said at the same time the neighbors began to many who are interested, even though it was musangnya not be relied upon to generate dollars.

"From there is a desire to ask the cooperation of the results. But I do not want direcokin," he said.

Gradually, his efforts began to be seen, although many neighbors menjalini same business he remained confident of success. At least this time could prove to be sufficient for his family everyday and be able to buy the car operations Trooper Jeep worth RP 40 million.

"People judge a lot of my success, and many emerging," he said.

He also admitted there are things that proud of Coffee product during Luwaknya reportedly been purchased for the presidential banquet. Before the fasting month some time ago, continued Gunawan, there are acquaintances of the military who bought it for entertainment purposes.

"I've used Coffee Luwak coffee morning for Mr. President SBY, then the number 4 Kg," he claims.

He said today in Liwa West Lampung robusta coffee harvest is over, and now is the season of coffee interlude. Coffee harvest period June-August, so the current decline of coffee production process, producers rely on existing stock.

Gunawan added at the time of high production in the form of coffee production luwaknya brenjel (un-processed form of manure) to 300 Kg per month. But when the coffee harvest season is not far below the real production of 100 kg per month.

"Now more selling powder, a month of sales of powder Rp 10 million per month, if sales brenjel still minimal," he said.

Besides producing luwaknya own coffee, he has partners with small-scale coffee producers by the amount of mongoose mongoose tail perorangnya 2-5. His role here as well as collectors or broker the sale for customers in Bandar Lampung, Bandung, Jakarta and others.

Civet coffee prices powder that he sold ranging from Rp 600,000 to 750,000 per kg depending on the destination. While Civet Coffee in the form of logs and dirt brenjel or sold RP 200-250000 per Kg temporal in the form of clean seed ready milled RP 350000-500000.

"I heard Luwak coffee prices in Jakarta in Grand Indonesia to Rp 2 million per kg," he said.

As is known Luwak coffee production boom in Liwa Lampung Barat at least has started bustling in 2007. At that time Luwak coffee began to be developed in incentives with the breeding patterns.

And Luwak coffee itself has been known in Dutch colonial times until the era of the 1950s. In those days it was known that the civet is a beast who likes to eat the coffee fruit is ripe and the farmers often pick up the droppings of civet coffee fruit in the wild with the belief coffees are the best coffee beans and has been through the process of fermentation in the stomach by mongoose natural.