Saturday, October 23, 2010

Langkah Langkah Membangun Sikap Positif

Manfaat sikap positif sangat banyak. Sikap positif bisa meningkatkan produktivitas, mendorong kerjasama tim, memecahkan masalah, meningkatkan kualitas, menumbuhkan atmosfer yang menguntungkan, menciptakan loyalitas, meningkatkan laba, dan seterusnya. Masalahnya, tidak semua orang mampu membangun sikap yang positif itu di dalam hidupnya. Untuk membangun dan memelihara sikap positif, menurut Shif Khera penulis buku You Can
Win, maka secara sadar harus mempraktikkan beberapa hal langkah berikut:

1. Ubah fokus, carilah hal yang positif




Kita harus fokus kepada hal-hal positif di dalam hidup kita. Mulailah mencari apa yang benar dari seseorang atau situasi; bukan sebaliknya mencari hal-hal yang salah. Pada umtumnya manusia terdorong untuk mencari-cari kesalahan orang lain dan lupa untuk melihat gambar yang positif. Jika seseorang berusaha mencari persahabatan, kegembiraan, dan hal-hal positif, maka ia akan mendapatkannya. Sebaliknya, jika orang itu lebih mencari hal-hal yang negative, ia juga akan mendapatkannya. Tetapi bersikap positif di sini bukan berarti mengabaikan kesalahan.

2. Tumbuhkan kebiasaan untuk mengerjakannya sekarang juga

Kita semua pernah memiliki angan-angan dalam hidup, minimal pada waktu tertentu. Angan-angan cenderung menyebabkan sikap negative. Kebiasaan berangan-angan membuat diri menjadi lelah ketimbang upaya untuk mewujudkannya. Sebuah tugas yang berhasil dirampungkan menghasilkan kepuasan dan menumbuhkan semangat; sebuah tugas yang tidak tuntas terwujud menguras energi layaknya sebuah tangki yang bocor.


3. Kembangkan sikap bersyukur

Selalulah memperhatikan rahmat yang diperoleh, bukan musibah atau kesulitan. Kita selalu fokus mengkomplain tentang hal-hal yang tidak diperoleh, dan lupa terhadap apa yang kita punyai. Begitu banyak hal yang seyogyanya kita syukuri. Pada saat kita mensyukuri nikmat, tidklah berarti kita merasa berpuas diri. Rasa syukur membuat segalanya lebih enteng untuk dijalani.

4. Ambilah program pendidikan yang berkelanjutan

Kita harus memahami makna sebenarnya dari pendidikan. Pendidikan intelektual mempengaruhi kemampuan berpikir kita, sedangkan pendidikan berdsarkan nilai-nilai berpengaruh terhadap hati kita. Kenyataannya, pendidikan yang tidak menyentuh hati kita sangat berbahaya. Bilamana kita ingin membangun karakter di dalam kantor, rumah atau masyarakat, maka kita harus memiliki etika dan moral pada level minimum. Pendidikan yang bertujuan membangun sifat-sifat atau karakter kita�- seperti kejujuran, ketekunan, bersemangat, keteguhan, dan bertanggung jawab - sangatlah esensial. Kita tidak butuh lebih bnyak pendidikan akademis; yang lebih dibutuhkan adalah pendidikan nilai-nilai.

5. Bangun sikap menghargai diri sendiri secara positif

Penghargaan terhadap diri sendiri adalah cara kita memandang diri kita. Jika kita merasa banyak hal yang bagus kita miliki, kinerja kita akan meningkat, dan hubungan kita berkembang, baik di kator maupun di rumah. Dunia akan terlihat lebih indah. Kenapa? Karena ada korelasi langsung antara perasaan dan perilaku. Lantas bagaimana caranya agar kita menghargai diri sendiri? Salah satu cara tercepat adalah mengerjakan sesuatu utnuk orang lain yang tidk bisa membayar anda dengan uang atau budi baik. Berkontribusi terhadap orang yang tidak mampu, misalnya. Ada dua jenis manusia di dunia ini; penerima (taker) dan pemberi (giver). Para penerima "memakan" dengan enak dan para pemberi "tidur" dengan enak. Para pemberi memiliki penghargaan terhadapp diri sendiri yang tinggi, sebuah sikap yang positif, dan melayani masyarakat. Tetapi dalam hidup, manusia harus bisa bertindak menerima dan memberi. Kepribadian yng sehat dri orang yang menghargai diri sendiri adalah, dia tidak hanya merasa perlu untuk menerima, malainkan juga memberi.

6. Menjauh dari pengaruh hal negative

Untuk bisa bersikap positif, secara otomatis anda harus menjauhkan diri dari pengaruh negative. Ada beberapa hal negative yang harus dijauhi. Pertama, orang-orang negative. Lingkungan pergaulan sangat menentukan sikap hidup seseorang. Jika anda bergaul dengan orang-orang berprestasi, andapun akan mampu menjadi orang berprestasi. Bila anda biasa bergaul dengan pemikir, anda akan menjadi salah satunya. Kalau anda bergaul dengan orang yang suka memberi, anda pun akan suka memberi. Sebaliknya, jika anda suka bergaul dengan orang-orang yang suka menyampaikan kompalin, anda pun akan begitu.
Kedua, narkoba dan alkohol. Selain merusak diri dan pikiran, kebiasaan ini juga menghabiskan uang. Ketiga pornografi. Pornografi tak ubahnya proses dehumanisasi terhadap wanita dan anak-anak. Konsekuensi dari pornografi sangat banyak, seperti dehumanisasi wanita, mengorbankan anak-anak, menghancurkan pernikahan, mendorong kejahatan seksual, merusak etika dan moral, dan sebagainya. Setiap 46 detik di Amerika terjadi pemerkosaan terhadap seorang wanita (National Victim Center/Crime Victims Research and Treatment Center, 1992). Sebanyak 86% pemerkosa mengakui secara regular melakukan pornografi, dan 57% mengakui meniru film porno saat melakukan kejahatan seksual (Dari. William Marshal, 1988). Keempat, film dan program tv negative. Kelima, musik rock dan berbagai hal negative lainnya.

7. Belajarlah mencintai sesuatu yang harus dikerjakan

Banyak hal yang harus kita kerjakan, terlepas apakah kita suka atau tidak suka terhadap hal itu. Misalnya seorang ibu yang harus merawat anaknya. Tetapi jika kita belajar menyukai tugas-tugas wajib tersebut, sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin.

8. Mulai hari anda dengan hal yang positif.

Usahakan membaca atau mendengar sesuatu yang positif pertama kali di pagi hari. Setelah semalaman tidur pulas, diri kita menjadi rileks sehingga otak bawah sadar kita mudah menerima. Pikiran positif akan menentukan keberhasilan hari itu, dan membantu pikiran kita untuk menjadikan setiap hari sebagai hari yang positif.

No comments:

Post a Comment